Tuesday, December 19, 2017

5 Pilar Penjajah

PARA KOLONIAL BIASANYA HANCURKAN 5 PILAR KEKAYAAN & KEHIDUPAN RAKYAT/BANGSA YANG DIDUDUKI DAN DIJAJAH

Oleh Gembala Dr. Ndumma Socratez S.Yoman

1. Pendahuluan

Strategi dan siasat para penjajah ialah ia harus melumpuhkan (paralized) dan menghancurkan (destroyed) pilar-pilar penyangga kehidupan sebuah bangsa yang diduduki dan dijajah. Setelah fondasi kehidupan itu dilumpuhkan & dihancurkan, para penjajah dengan leluasa & gemilang menguasai seluruh penduduk asli yang telah kehilangan pijakan, pegangan dan pedoman hidup.

2. Lima pilar yang biasa dihancurkan

2.1. Kebudayaan

Salah satu nilai hakiki yang biasa dihancurkan para penjajah adalah nilai kebudayaan. Di dalamnya bahasa dan sejarah. Para penjajah mengatakan bahasa asli itu tidak baik dan sejarahmu itu melawan negara. Di sekolah dan dimana-mana diajarkan bahasa dan sejarah kolonial. Penduduk yang dijajah dipaksa untuk menerima bahasa dan sejarah para kolonial.


2.2. Pendidikan

Para kolonial juga menyelenggarakan pendidikan/sekolah tapi misi utama ialah memuluskan sejarah dan bahasa serta seluruh nilai2 baru yang mereka import atau bawa dari luar. Pendidikan yang dimiliki dari turun-temurun dalam penduduk asli yang dijajah itu benar-benar disingkirkan dan dihancurkan. Kolonial membuat penduduk asli tidak punya peradaban sebelum mereka datang (memang kurang ajar).


2.3. Kesehatan

Para kolonial juga membuat penduduk asli tidak punya kesehatan yang baik. Memang kelihatan dibangun rumah-rumah sakit, tapi sering ditempatkan para dokter, suster dan mantri yang mengamankan misi kolonial. Proses pembiaran dilakukan dan biaya obat dibuat mahal dengan bersandiwara pada resep-resep dokter. Penduduk tdk mampu membeli dan lain-lain.


2.4. Ekonomi

Pilar utama lain yang biasa dihancurkan para penjajah ialah roda perekonomian. Roda perekonomian penduduk asli yg sdg dijajah dgan sistematis dihancurkan. Penduduk asli dibuat tidak berdaya.

Ketika penduduk distigma tidak bisa/belum mampu, pada saat itu potensi, talenta, karunia dan kreativitas penduduk asli benar-benar dihancurkan. Hanya orang-orang hebat sj yang biasa bangkit dan lawan stigma itu.


2.5. Stigma-stigma

Penduduk Asli yang diduduki dan dijajah dibuat tidak berdaya karena para kolonial menggunakan peluru-peluru jitu, yaitu: orang asli tdk mampu, tidak sanggup, belum bisa dan belum ada ketrampilan, malas, tidak tekun dan dll.

Pertanyaannya ialah apakah sebelum penjajah datang menduduki dan menjajah kita, siapa yang membuat kebun, pagar, honai, perahu, dan sogok sagu? Apkah orang pendatang yang penjajah ini?

Jadi, Indonesia sebagai bangsa kolonial yang sedang menduduki dan menjajah bangsa-bangsa lain telah menghancurkan dan melumpuhkan lima pilar ini dengan gemilang atas keamanan nasional dan jargon baru adalah Patung Firaun NKRI.

Kesimpulannya.

"SEKARANG KAMI SUDAH SEKOLAH".

Tuesday, December 12, 2017

Sogok Indon

Semua yang masuk jadi serdadu jawa TNI dan POLRI dengan sogok, kalau tidak jangan harap lulus. Kalau ada yang bilang tidak sogok, itu bohong besar:  Tamtama 200 juta; Bintara 500 juta; Perwira 2 Milyar